Bulan Juli tahun 2010 lalu saya berkesempatan untuk melakukan petualangan di salah satu pulau perbatasan di Indonesia yaitu Pulau Befondi dengan 8 kawan saya Fahrudin Ahmad (Antrop '07), Tia Nurhidayati (Sastra Inggris'07), Dewi Heni S (Psiko '07), Rini Puspitasari (Komunikasi'07) Fiddinila, (Psiko'07) Gina Ganarti Hakim (Sastra Indonesia''07), Ardhi Fajruka, (Hukum'07) dan Taufika Dianny (Kessos'07) .Kami didampingi oleh Kak Afif Futaqi (Antrop'06) dan Ibu Titi Soedjiarti (Dosen Departemen Biologi FMIPA UI) Dimana sih Pulau Befondi? Kalau ceritanya Dora the Explorer,, “Tanyakan pada peta” Memang sulit menemukan pulau Befondi. Di Peta-peta yang dicetak, sepertinya kau tak akan menemukannya. Seperti yang saya lakukan ketika pertama kali mendapatkan kabar bahwa saya akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Universitas Indonesia (K2N UI) di Pulau Befondi. Saya baru tahu lewat mesin pencari google kala itu, Pulau Befondi terletak di Kecamatan Supiori Barat, Kabupaten Supiori, Papua.
Sudah lihat peta Pulau Irian di atas? Ya, pulau Befondi ada di dekat kepala burung Pulau Irian. Secara geografis Pulau Befondi berada di sebelah utara Pulau Biak dengan koordinat 0° 23′ 38″ LS, 135°16′ 27″ BT (data di Balai Desa Kampung Masyai, Pulau Befondi). Pulau ini dikelilingi Samudera Pasifik dan berbatasan dengan Negara Palau yang merupakan negara bagian dari Amerika Serikat. Perjalanan menuju Pulau Befondi cukup melelahkan, tapi tetap menyenangkan tentunya. Pertama kami tempuh dengan pesawat terbang. Katanya sih cuma ada satu jasa penerbangan yang melayani perjalanan ke Papua. Pesawat berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pukul 23.55 WIB. Kami sempat transit di Bandara Sultan Hassanudin Makassar selama 30 menit. Kami tiba di Bandara Frans Kaisiepo – Biak pukul 07.30 WIT. Sesampainya di sana, kami sudah disambut oleh Pemda setempat. Kami diantar ke Mess Cendrawasih milik TNI di Biak untuk beristirahat sejenak sambil menunggu KRI siap mengantarkan kami ke tempat K2N. Malam harinya kami melakukan perjalanan menggunakan KRI Kalakay. Kami berangkat pukul 21.00 WIT. Perjalanan menuju kesana tidaklah mudah. Dandim- Biak Numfor mengatakan perjalanan menuju Befondi itu ibarat one way ticket, bisa pergi kesana tetapi belum tentu kembali dengan selamat. KRI tidak bisa mendarat langsung di Pulau Befondi karena di sana tidak ada dermaga. Oleh karena itu, KRI berhenti di tengah laut dan kami dijemput dengan speedboat. Perjalanan dari Biak menuju pulau ini memakan waktu sekitar 12 jam. Akhirnya pada pukul 09.00 WIT kami tiba di Pulau Befondi. Banyak kisah dan juga pengalaman tak terlupakan tentunya selama K2N UI. Mau tahu kelanjutan ceritanya?? Nantikan Sejuta kenangan di Pulau Perbatasan Part 2)
|