Hidup Ini Indah Bila Kau Selalu Bersyukur

Wednesday, September 12, 2018
Pengantar Kesehatan Masyarakat

BAB 1
PENDAHULUAN KESEHATAN MASYARAKAT

A.   Sejarah Kesehatan Masyarakat di Dunia

Sejarah kesehatan masyarakat di dunia dibagi menjadi 2 periode. Periode pertama adalah periode sebelum ilmu pengetahuan. Periode kedua adalah setelah ilmu pengetahuan.
1.     Periode sebelum Ilmu Pengetahuan
Pada jaman pra sejarah, masyarakat bergantung pada alam. Sistem kepercayaan mereka masih memerlukan pertolongan para roh nenek moyang. Kehidupan, kematian, kesehatan dan penyakit dianggap berhubungan dengan roh dan kekuatan alam. Oleh karena itu, pengobatan dan penyembuhan didominasi oleh ritual roh, kekuatan alam, dan penyihir.
Di Mesir Kuno, pentingnya kebersihan sudah ditekankan. Akan tetapi, hal ini dilakukan untuk tujuan keagamaan dan status sosial, bukan untuk memelihara kesehatan. Masyarakat sudah memiliki kamar mandi, jamban, dan sumur. Jamban dibangun bukan karena tinja dapat menularkan penyakit, tetapi tinja menimbulkan bau dan pandangan yang tidak sedap. Sumur dibuat dengan alasan bahwa minum air sungai yang mengalir dan kotor itu terasa tidak enak.
Pada abad ke 1-7, penyakit menular mulai menyerang di berbagai negara di dunia seperti kolera dan lepra sehingga masalah lingkungan mulai diperhatikan. Pembuangan kotoran manusia, pengusahaan air minum yang bersih, pembuangan sampah, dan ventilasi rumah telah tercatat menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pada waktu itu.
Pada abad 14-18 terjadi wabah pes di China, India, dan Mesir. Ratusan ribu orang meninggal akibat wabah tersebut. Kejadian ini dinamakan The Black Death. Tahun 1377 di kota Roguasa terdapat peraturan untuk mengisolasi penumpang yang berasal dari negara tempat terjadinya wabah penyakit pes selama 2 bulan lamanya supaya terbebas dari penyakit. Selain wabah pes, terjadi juga wabah penyakit tipus dan kolera.    

2.     Periode Ilmu Pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia termasuk kesehatan. Pada periode ilmu pengetahuan (abad 19), ditemukan berbagai macam penyebab penyakit dan vaksin untuk mencegah penyakit. Louis Pasteur berhasil menemukan vaksin untuk mencegah penyakit cacar. Joseph Lister menemukan asam karbol  untuk sterilisasi ruang operasi. William Marton menemukan ether sebagai obat anestesi pada waktu operasi.
Tahun 1832, Parlemen di Inggris melakukan penyelidikan dan upaya kesehatan serta mengeluarkan undang-undang untuk mengatur kesehatan. Pada waktu itu, sebagian besar rakyat Inggris terserang wabah kolera, terutama yang tinggal di perkotaan yang miskin. Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa masyarakat hidup pada kondisi sanitasi yang buruk, sumur berdekatan dengan aliran air kotor dan pembuangan kotoran manusia. Air limbah yang mengalir terbuka tidak teratur, makanan yang dijual di pasar dikerumuni lalat dan kecoa.
Pada tahun 1855, dibentuk Departemen Kesehatan di negara Amerika. Fungsi departemen ini adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk, termasuk perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan.
Tahun 1893, mulai dikembangkan pendidikan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional. John Hopskin, seorang pedagang wiski dari Baltimore  Amerika mempelopori berdirinya universitas dan di dalamnya terdapat sekolah kedokteran.
Tahun 1978 Diselenggarakan deklarasi tingkat Internasional (Alma-Ata). Deklarasi ini menyatakan bahwa Pentingnya tindakan Pemerintah, Petugas Kesehatan, Masyarakat untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan semua orang. Deklarasi ini merupakan deklarasi internasional pertama yang menggarisbawahi pentingnya perawatan kesehatan primer, yang sejak saat itu diterimaoleh negara-negara anggota WHO sebagai kunci untuk mencapai tujuan “Kesehatan untuk Semua”.

B.   Sejarah Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Sejarah kesehatan masyarakat di Indonesia dibagi menjadi 2 periode. Pertama masa Pra Kemerdekaan. Kedua pada masa era kemerdekaan.

1.     Masa Pra Kemerdekaan
Tahun 1807, pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Deandeals, dilakukan praktik persalinan untuk dukun bayi. Tahun 1851, didirikanlah STOVIA yaitu sekolah pendidikan untuk dokter Tahun 1888 didirikan Laboratorium Kesehatan untuk menanggulangi penyakit beri-beri. Kemudian pada tahun 1925 dikembangkan daerah percontohan untuk memberantas cacing tambang dengan melakukan penyuluhan kesehatan oleh dr. Hydrich.

2.     Masa Kemerdekaan
Tahun 1950, dilakukan Promosi Gizi “Empat Sehat Lima Sempurna” oleh Menteri Kesehatan. Kemudian pada tahun 1951, disusun konsep Bandung (Bandung Plan). Konsep ini merupakan cikal bakal Puskesmas yaitu suatu konsep yang menggabungkan pelayanan kuratif dan preventif. Pada tanggal 12 November Tahun 1962, dicanangkan kegiatan pemberantasan malaria dan dijadikan Hari Kesehatan Nasional (HKN). Tahun 1967 diadakan seminar konsep Puskesmas. Kemudian tahun 1984 dikembangkan Posyandu

C.   Definisi Kesehatan Masyarakat
Banyak definisi mengenai kesehatan masyarakat. Diantaranya adalah dari Winslow (bapak kesehatan masyarakat), Ikatan Dokter Amerika, dan WHO.

1. Menurut Winslow (1920), kesehatan masyarakat diartikan sebagai ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk:
      perbaikan sanitasi lingkungan
      pemberantasan penyakit menular
      pendidikan kesehatan perorangan 
      pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan
   pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya
2.       Ikatan Dokter Amerika (1948) mengartikan bahwa kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha pengorganisasian masyarakat.
3.       WHO (2013) menyatakan bahwa kesehatan masyarakat mengacu pada semua tindakan terorganisir (baik pemerintah maupun swasta) yang bertujuan untuk pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan memperpanjang harapan hidup penduduk secara keseluruhan.


D.  Fungsi Kesmas
Kesehatan masyarakat memiliki tiga fungsi yaitu:
1.     Assesment
Kesehatan masyarakat memiliki fungsi untuk melakukan penilaian dan pemantauan kesehatan masyarakat dan populasi yang berisiko untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan prioritas masalah.
2.     Policy Development
Fungsi kedua ini terkait dengan perumusan kebijakan publik untuk memecahkan masalah kesehatan
3.     Assurance
Kesehatan masyarakat memiliki fungsi untuk memastikan semua populasi memiliki akses pelayanan kesehatan yang tepat dan hemat biaya.



E.   Perbedaan Kesmas dan Kedokteran

Kedokteran Klinis dengan kesehatan masyarakat dapat dibedakan dari beberapa aspek yaitu fokus pekeerjaan, kerangka waktu, kewenangan, dan edukasi.

Perbedaan
Kedokteran Klinis
Kesehatan Masyarakat
Fokus Pekerjaan

Individu/Pasien
Komunitas atau masyarakat

Kerangka Waktu

Selama usia hidup

Antar generasi

Kewenangan
Fokus hak individu/pasien

Fokus hak asasi manusia, keadilan sosial, dan kesehatan lingkungan
Edukasi
Fokus pada model biomedis yang menekankan penyembuhan daripada pengobatan

Fokus ke ilmu sosiologi, epidemiologi, antropologi budaya, ekonomi, dll





      SUMBER PUSTAKA


¢  Adik Wibowo dan Tim. 2014. Kesehatan Masyarakat di Indonesia: Konsep, Aplikasi, dan Tantangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
 
¢  Notoatmodjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat:Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta
¢  Achadi, Umar Fahmi. 2013. Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.






posted by Adila Prabasiwi @ 11:52 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Just The Way I am
About Me

Name: Adila Prabasiwi
Home: Depok, West Java, Indonesia
About Me: Saya hanya manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah
See my complete profile
Previous Post
Archives
Asmaul Husna

jam

Kalender


Jadwal Sholat


Kasih Makan Ikan


Tinggalkan Jejakmu

ShoutMix chat widget
My Facebook
Adila Prabasiwi

Create Your Badge
Links
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER